Resensi Novel "Assalamualaikum Calon Imam"
Karya Ima Madaniah
Oleh: Ida Ayu Anggraeni
"Mungkin jodoh tidak datang tepat waktu, tapi jodoh akan datang pada waktu yang tepat. Imam, apa perempuan memimpikan memiliki calon imam lalu menikah menggapai apa yang namanya sakinah? Aku tidak pernah punya pikiran untuk menikah. Aku hanya berpikiran untuk bisa jatuh cinta." (Prolog)
Judul
Assalamualaikum Calon Imam
Penulis
No. ISBN
9786026940902
Penerbit
Tanggal terbit
Desember - 2017
Jumlah Halaman
476
Berat
450 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Sekilas perasaanku ikut masuk dalam kisah yang ditorehkan oleh Ima Madaniah dalam novelnya ketika ku buka lembar pertama di bagian prolog novelnya. Tentang sebuah pernikahan, barangkali. Atau tentang sebuah perjalanan seorang perempuan yang menginginkan untuk jatuh cinta? Begitu membaca prolog dalam cerita itu, kata-kata yang tertoreh dalam buku berhalaman tebal itu menari-nari meminta dibaca.
Dan buku itu selesai ku baca dalam waktu singkat.3 hari saja. Jadi begini, sepenggal cerita kisah cinta antara Nafisya dan pak Alif: Alkisah, Nafisya adalah tokoh utama dalam novel itu, dia seorang perempuan yang tidak percaya dengan cinta. Ia jatuh cinta dengan Jidan, sahabatnya. Namun Jidan lebih menyukai kakaknya Fisya yaitu Salsya. Namun Jidan masih ragu-ragu terhadap perasaannya pada Salsya, sebab separuh hatinya juga untuk Fisya... Duh, jadi cinta segitiga gini yak...
Tapi dalam bab selanjutnya, cerita mulai fokus pada kisah Fisya dengan Pak Alif. Keduanya dipertemukan dalam takdir yang tidak terduga, yaitu sebuah kecelakaan di jalan yang dilalui oleh keduanya. Awalnya keduanya tidak saling peduli, karena dalam kecelakaan itu, Fisya tidak tahu tentang pak Alif yang ternyata adalah seorang Dokter dan juga seorang Dosen. Fisya hanya meminta tolong untuk membawanya bersama anak yang bernama Irsyad (anak yang ditolongnya dari kecelakaan itu) untuk dibawa ke rumah sakit.
Waktu itu dalam keadaan terburu-buru, tanpa disengaja pundak pak Alif terluka karena sandaran kursi. Saat di rumah sakit, Fisya baru sadar bahwa bahu pak Alif terluka, lalu dia mengobati bahu lelaki itu dengan hand sock nya. Awalnya pak Alif menolak, tapi sikap keras kepala Fisya mampu mengalahkan pak Alif. Dan tidak disengaja juga, ponsel Fisya tertinggal di mobil pak Alif.
Kisah tidak hanya sampai di situ saja, tapi kejadian-kejadian yang tidak terduga kembali terjadi diantara mereka. Dari mulai Fisya yang bertemu dengan pak Alif sebagai Dosen, hingga Pak Alif yang tidak sengaja bertemu Fisya disebuah butik hingga pak Alif mulai jatuh hati kepada Fisya. Dan kemudian pak Alif datang untuk melamar Fisya.
Apakah Fisya menerima? Awalnya tidak. Fisya ingin melarikan diri dari perasaannya yang patah hati karena Jidan akan menikah dengan kakaknya. Tapi akhirnya tidak menjadi kenyataan karena Ayahnya sakit dan punya mimpi sebelum meninggal untuk bisa menikahkan putri-putrinya. Dan kemudian, Fisya menerima lamaran pak Alif. Mereka menikah di rumah sakit, dengan saksi ____.
Yakin, cerita berakhir seperti itu? Tidak. Masih banyak sekali konflik yang terjadi antara Fisya dan pak Alif. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Apakah mereka bakal bahagia dalam kisahnya? Atau kisahnya berakhir tragis? Baca aja sendiri ya... ^_^
Karena aku ingin mengulas tentang bagaimana novel itu bisa menjadi best seller dan sudah difilmkan?
Jadi, cerita "Assalamualaikum Calon Imam" penuh dengan banyak sekali kejutan.
Banyak sekali kejutan yang terjadi di dalam novel ini,
Kejutan ternyata Jidan yang sebenarnya juga suka dengan Fisya tapi akhirnya menikah dengan Salsya (Kakaknya Fisya)
Kejutan Pak Alif yang ternyata adalah seorang dokter dan juga seorang Dosen di tempat kuliah Fisya.
Kejutan yang tiba-tiba pak Alif datang untuk melamar Fisya. Dan akhirnya mereka menikah di rumah sakit.
Mungkin buat kalian yang sudah membaca novel ini, sudah terbuat baper akan cerita antara Fisya dan pak Alif. Tentang kisah romantisnya berumah tangga yang membuat para jomblo ingin segera punya imam.. ahahaha... sungguh...
Tapi, walaupun dalam novel ini banyak sekali kejutan, tetap saja, ada sebagian cerita yang dirasa kurang masuk akal. Ya, walaupun kita tahu bahwa dalam dunia fiksi, apapun bisa terjadi. Tapi, ada hal yang rasa-rasa masih benar-benar sebuah keajaiban. Dimana saat Fisya mengalami sakit tapi akhirnya bisa sembuh padahal tadinya sudah dinyatakan meninggal dunia.
AH, rasa-rasa seperti imajinasi yang terlalu tinggi. Tapi sekali lagi, itulah sebuah karya fiksi. Dimana hal yang tidak mungkin terjadi akan terjadi disana. Yah, walaupun mungkin juga kemungkinan kecil hal itu memang benar-benar terjadi di kehidupan nyata sih... hehehe
Pola Pengembangan Bahasa
Disini akan saya jabarkan tentang pola pengembangan bahasanya. Novel "Assalamualaikum Calon Imam" menggunakan bahasa khas anak remaja. Jadi memudahkan pembaca dari mulai remaja sampai tua paham dengan cara penyampainnya karena menggunakan bahasa sehari-hari. Bahasa yang digunakan tidak berat, jadi membuat pembaca seakan bisa mengikuti alur yang begitu apik dibuat sang penulis.
Pilihan diksi yang baik juga ikut serta membuat pembaca langsung paham dengan jalan ceritanya. Di dalamnya juga memberi banyak sekali hal positif tentang keagamaan. Ya, mungkin karena memang cerita itu adalah fiksi islami yang ditujukan untuk remaja-remaja muslim kali, ya...
EIiii.... selamat membaca novelnya ya... Jangan nonton dulu filmnya. Nanti bakalan tidak sesuai dengan ekspektasi. Karena menurut saya, novelnya lebih indah dari pada filmnya... Hehehe...
_SELAMAT MEMBACA_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar