Rabu, 16 Januari 2019

Biarkan Saja AKu Jatuh Hati Sendiri

"BIARKAN SAJA AKU JATUH HATI SENDIRI"



Aku menjadi seseorang yang kembali bodoh, -atau mungkin pura-pura bodoh-. Memulai hal yang seharusnya tidak aku mulai. Karena kenyataan, ujungnya hanya akan mengulang sejarah patah hati.

Aku terus dengan semampuku menahan sesaknya bertahan sendirian. Sementara aku tidak tahu dimana dan bagaimana kamu berkelana. 

Kamu. Seorang yang akhirnya ku tunggu dalam heningnya kesendirian. Aku terjatuh sendiri dalam rasa yang mungkin belum waktunya aku menumbuhkan. Aku teramat menikmati sampai aku lupa tentang bagaimana perihnya terluka.

Kenapa ku ulangi lagi? Kenapa hatiku berulah lagi? Aku tidak habis pikir! Rindu yang seharusnya tak ku tanam, kenapa malah bersemi dan begitu lebat sampai aku tak tahu caranya keluar?!

Harusnya aku tak menaruhmu di hatiku, -bahkan seharusnya tidak juga di mataku-. Karena nantinya, mungkin hanya berakhir luka. Aku tidak menyalahkanmu! Tidak! Ini salahku sendiri. Salahku sendiri yang menempatkan kamu dibagian indah hatiku. Kamu hanya berjalan menyusur  hatiku yang kering, kau mungkin bisa saja berbalik. Tapi aku sendirilah yang menempatkanmu pada taman terindah itu. Bukan salahmu! Bukan!

Hanya aku yang pura-pura bodoh, bahwa semua akan baik-baik saja. Begitu yang selalu aku pikirkan. Mungkin karena aku yang terlalu percaya diri, atau aku yang tidak tahu diri, aku tidak tahu. 
Biarkan saja. Biarkan aku saja. Biarkan semuanya bersemi sendiri. Biarkan aku patah hati sendiri. Hingga semuanya akan tertumpah sendiri. Aku yang merindumu sendirian, aku yang terluka sendirian, aku yang akan melupa sendirian. Begitulah hatiku berbicara saat ini. Biarkan saja.

~Kala itu~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar