Rabu, 16 Oktober 2024

SEMOGA RINDU INI MENGHILANG

(entah ini cerita kapan, yang penting, sayang jika tidak diup...)

Jadi, yuk, menggalau bersama.. 

 


SEMOGA RINDU INI MENGHILANG

Kamu tahu bagaimana sesaknya aku ketika tidak ada kabar apapun darimu?

Kamu tahu bagaimana resahnya aku jika aku tidak mendengar tentang kamu?

Jika ku bilang itu dulu, salah. Bahkan sampai sekarang masih saja ku tunggu kabar dari kamu. Barangkali kamu bertanya kabar aku. APakah aku baik-baik saja? Ataukah aku masih merindukanmu? Atau apapun yang pernah kau tanyakan dulu setiap hari padaku.

Hai, rasanya masih seperti kemarin kamu menggenggam tanganku dengan erat. Tapi kenapa kini rasanya menyesakkan! Jika saja aku tahu endingnya akan seperti ini, mungkin aku memilih untuk tidak mendekat. Karena lukanya tidak tahu sampai kapan akan berakhir.

Hai, kamu tahu bagaimana aku menaruh harapan begitu besar kepadamu? Barangkali kamu tidak tahu, jadi akan aku ceritakan! Aku tidak pernah peduli dengan omongan orang yang sering bilang, "masih dia? Tidak bosan? Heran aku!" atau kalimat yang lebih menyakitkan lagi dari mereka, "Bodoh banget jadi cewek! Nggak ada kepastian masih aja ditungguin!". mana mereka tahu bahwa yakinku bahkan lebih dari 100%.

Hai, tapi kau tahu, semesta ternyata sedang tidak baik padaku. Jika aku bilang tidak adil, barangkali seolah-olah aku menyalahkan Sang Pencipta, sungguh Dia Maha Adil. Jadi ku bilang, semesta yang tidak baik padaku. Ia mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Entah kemudian akan diberikan kepada siapa. Entah, aku tidak pernah tahu bagaimana maksud semesta sampai membuat kamu pergi dariku. 

Hai, kamu tahu? Bagaimana hidupku sekarang? Ah, tentu saja tidak. Kamu tidak mau tahu tentang keadaanku sekarang. Bagaimana rasanya selepas kamu menghilang. Bagaimana rasanya tidak lagi ku dengar sehgala hal tentang mu. Lebih dari menyesakkan! Kalau ku bilang, lebih seperti membunuhku. Perlahan.

Hai, tidakkah kamu berpikir dalam benakmu sekali saja, tentang "bagaimana keadaan dia selepas aku pergi ya? Apakah dia baik-baik saja tanpa aku?" Tidakkah kamu ingin tahu bagaimana kabarku selepas kamu menghilang dengan tidak memberikan kabar padaku.

Atau, disini, memang aku yang salah? Sebenarnya bukan kamu yang jahat. Tapi aku yang salah? Salah tentang perihal pengharapan. Terlalu klise untuk kita membicarakan harapan itu, bukan? Kamu barangkali sudah tahu bahwa aku sudah banyak mengharap padamu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar