-Ida Ayu Anggraeni-
RINDU
Angin dingin seakan membisik sebuah nama untuk ku ingatSebuah wajah yang terlukis samar-samar meski bisa ku tebak, siapa pemiliknya
Pada gelap yang mulai menukar segala cahaya untuk menjadikanmu wajah yang paling menyejukkan,
semenyejukkan seseorang yang tak bisa melihat warna dunia, tpi bisa tersenyum mendengar dunia
Malam ini, angin dingin, warna gelap pada langit, kemudian hujan turun,,,
ah, rasanya ingin bertukar sapa, misalnya menanyai tentang hari baikmu, atau, menanyaimu kabar..
Tapi rasanya sangat jauh. Kita sudah berada pada keterasingan. Aku lupa cara bersapa denganmu, mungkin juga kamu sama halnya dengan aku.
Rindu yang harusnya dibayar, hanya mengepal menjadi sesak yang tak kunjung usai.
Andai saja, angin bisa membawa kabar tentangmu, aku tidak perlu se-sesak sekarang.
Aku tak perlu bercumbu pada rasa yang menyebalkan ini.
Dan... Dan akhirnya.. aku terluka sendiri tersebab rindu yang membuat bulir air mata ini menetes tanpa tahu cara menahannya..